Lini Tengah Timnas Indonesia: Kluivert Panggil 'Pengangguran' Hadapi Lebanon, Kuwait!

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, baru saja mengumumkan daftar pemain yang dipanggil untuk memperkuat lini tengah Garuda dalam dua laga penting di ajang FIFA Matchday September 2025. Pemanggilan ini tentu saja memunculkan berbagai sorotan, terutama dengan masuknya nama-nama kejutan.

Dari 27 pemain yang dipersiapkan untuk menghadapi Kuwait dan Lebanon pada 5 dan 8 September 2025, terdapat beberapa nama gelandang yang menjadi sorotan utama. Mari kita bedah amunisi lini tengah Timnas Indonesia pilihan Patrick Kluivert.

Gelandang Lokal Andalan di BRI Super League

Patrick Kluivert tetap memberikan kepercayaan kepada dua gelandang lokal yang tampil di BRI Super League 2025/2026. Mereka adalah Ricky Kambuaya dan Marc Klok, dua nama yang memiliki peran sentral di klub masing-masing.

Ricky Kambuaya, yang kini menjabat sebagai kapten Dewa United, masih menjadi andalan di lini tengah timnya. Meskipun Dewa United belum menunjukkan performa maksimal di awal musim, konsistensi Kambuaya tetap menjadi nilai tambah.

Baca Juga: BRI Super League: Madura United Waspadai Persita yang Haus Poin

Kembalinya Marc Klok

Marc Klok, gelandang Persib Bandung, juga mendapatkan panggilan setelah lama absen dari skuad Garuda. Klok selalu menjadi pilihan utama di Persib, bahkan tampil di play-off AFC Champions League Two (ACL2). Ini merupakan pemanggilan pertama bagi Klok sejak terakhir kali membela Timnas di Piala Asia 2023, sebuah penantian yang cukup panjang baginya.

Amunisi Naturalisasi dari Eropa

Dua gelandang naturalisasi yang berkiprah di Eropa juga masuk dalam radar Patrick Kluivert. Mereka adalah Joey Pelupessy dan Nathan Tjoe-A-On, yang diharapkan dapat memberikan warna baru di lini tengah Timnas.

Joey Pelupessy saat ini bermain di Liga Belgia bersama Lommel SK, meski belum menjadi pilihan utama, Pelupessy masih mendapatkan kesempatan bermain. Ia telah tampil sebanyak dua kali dengan total durasi 35 menit, sebuah modal awal untuk meningkatkan performanya.

Harapan pada Nathan Tjoe-A-On

Nathan Tjoe-A-On, yang baru bergabung dengan klub kasta kedua Liga Belanda, Willem II Tilburg, menunjukkan sinyal positif. Nathan sudah bermain dua kali, termasuk satu pertandingan penuh 2x45 menit saat menghadapi FC Eindhoven. Ini menjadi indikasi awal kebangkitan pemain berusia 23 tahun tersebut.

Kontroversi Pemanggilan Thom Haye

Keputusan paling menarik dan kontroversial adalah pemanggilan Thom Haye, yang saat ini berstatus tanpa klub. Setelah meninggalkan Almere City, Haye belum menemukan pelabuhan baru, menjadikannya satu-satunya pemain Timnas Indonesia yang menganggur saat ini.

Pemanggilan Haye menimbulkan pertanyaan besar mengenai kesiapan fisiknya dan kontribusinya bagi tim. Pertanyaan krusialnya adalah, apakah kondisi ini akan mempengaruhi performa Haye di lapangan, mengingat pentingnya *match fitness* dalam sepak bola kompetitif?

Marselino Ferdinan: Minim Jam Terbang

Selain Haye, nama Marselino Ferdinan juga menjadi perhatian karena minimnya jam terbang di Eropa. Gelandang berusia 20 tahun ini belum mencatatkan menit bermain bersama tim senior Oxford United pada musim 2025/2026.

Kondisi Marselino dan Thom Haye yang kurang ideal menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Hal ini dikarenakan performa keduanya dapat terpengaruh akibat kurangnya kompetisi di level senior, mengingat kompetisi yang ketat di Timnas.

Dengan kombinasi pemain lokal dan naturalisasi, serta beberapa nama yang tengah berjuang mencari performa terbaiknya, lini tengah Timnas Indonesia akan menjadi kunci penting dalam menghadapi tantangan dari Lebanon dan Kuwait. Mari kita berharap Patrick Kluivert mampu meramu strategi yang tepat untuk meraih hasil maksimal.