Persik Kediri Terpuruk di Kandang Dewa United: Ezra Walian Tetap Optimis Bangkit di BRI Super League

Diposting pada 23 August 2025

Digebuk Dewa United, Ezra Walian: Percayalah Persik Bisa Bangkit pada Laga Berikutnya di BRI Super League


Kekalahan adalah bagian tak terpisahkan dari dunia olahraga, dan itulah yang baru saja dialami Persik Kediri pada pekan ketiga BRI Super League musim 2025/2026. Bertandang ke Banten International Stadium, Serang, pada Jumat (22/8/2025) malam WIB, Persik harus mengakui keunggulan Dewa United dengan skor akhir 1-3. Hasil ini tentu menjadi tamparan keras bagi tim Macan Putih yang mengawali musim dengan harapan tinggi.

Performa Persik memang belum menunjukkan konsistensi yang diharapkan. Dari tiga pertandingan yang telah dilakoni, mereka baru mengumpulkan satu poin, hasil dari hasil imbang melawan Bali United dengan skor 1-1. Sebelumnya, mereka juga menelan kekalahan 1-2 dari Madura United. Situasi ini tentu menjadi pekerjaan rumah yang krusial bagi pelatih Ong Kim Swee dan seluruh tim.

Babak Belur di Kandang The Banten Warriors

Pertandingan melawan Dewa United menjadi ujian berat bagi Persik. Meskipun statistik menunjukkan penguasaan bola yang hampir berimbang, dengan Dewa United unggul tipis 58% berbanding 48% untuk Persik, efektivitas serangan menjadi pembeda. The Banten Warriors mampu memanfaatkan peluang dengan lebih baik, menghasilkan tiga gol yang bersarang di gawang Persik.

Gol-gol Dewa United dicetak oleh Alexis Nahuel Messidoro pada menit ke-19, Taisei Marukawa (39'), dan penalti Alex Martins (69'). Persik sempat memperkecil ketertinggalan melalui gol indah yang dicetak oleh Ezra Walian pada menit ke-56. Namun, usaha tersebut belum cukup untuk membalikkan keadaan. Kekalahan ini mencerminkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan performa tim, terutama dalam hal penyelesaian akhir dan soliditas lini pertahanan.

Analisis Pertandingan: Penguasaan Bola Belum Cukup

Pertandingan ini juga diwarnai oleh lima kartu kuning yang dikeluarkan wasit Eko Saputra, yang diberikan kepada Wahyu Prasetyo, Hugo Gomes (Dewa United), Ady Eko Jayanto, Telmo Castanheira, dan Khurshidbek Mukhtorov (Persik). Hal ini mengindikasikan bahwa laga berjalan cukup intens dan penuh dengan tensi tinggi. Ketatnya pertandingan ini juga menunjukkan bahwa kedua tim berjuang keras untuk meraih poin penuh, namun keberuntungan belum berpihak pada Persik.

Komentar Pelatih dan Pemain: Fokus pada Evaluasi dan Kebangkitan

Pelatih Persik, Ong Kim Swee, mengakui bahwa timnya tidak bermain dengan baik, khususnya di babak pertama. “Kami tidak bermain begitu baik pada babak pertama, namun kami bangkit dan bisa cetak gol pada babak kedua,” ujarnya. Ia juga menyoroti pentingnya evaluasi terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi selama pertandingan.

Baca Juga: Lini Tengah Timnas Indonesia: Kluivert Panggil 'Pengangguran' Hadapi Lebanon, Kuwait!

Ong Kim Swee juga mengakui bahwa penalti yang diberikan kepada Dewa United membuat situasi semakin sulit. Ia pun melakukan beberapa perubahan taktis dengan mengganti empat pemain. “Babak pertama kami ketinggalan dua gol, tetapi Persik masih bisa bisa mengejar. Gol penalti Dewa United membuat situasi kami sulit,” jelasnya. Pergantian pemain adalah bagian dari strategi untuk mengubah dinamika permainan dan mencari solusi atas kebuntuan yang dihadapi.

Ezra Walian: “Percaya Persik Bisa Bangkit!”

Kapten Persik, Ezra Walian, meskipun berhasil mencetak gol, mengungkapkan rasa kecewanya atas hasil pertandingan. “Saya senang bisa bikin gol, tetapi kami tak dapat tiga poin. Jadi saya tidak senang sekali,” katanya. Namun, Ezra tetap optimis dan menyerukan semangat juang kepada rekan-rekannya. “Kami harus kembali ke latihan, harus fokus lagi dan kamu harus percaya. Semua harus percaya Persik bisa bangkit di pertandingan berikutnya,” lanjut mantan pemain Persib Bandung tersebut. Keyakinan Ezra menjadi modal penting bagi Persik untuk segera bangkit dan menunjukkan performa terbaik mereka di laga-laga selanjutnya.

Penting untuk diingat bahwa sepak bola adalah olahraga yang dinamis, di mana kemenangan dan kekalahan adalah bagian dari proses. Kegagalan ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi Persik Kediri untuk berbenah diri. Dengan semangat juang yang tinggi, kerja keras, dan evaluasi yang komprehensif, Persik Kediri diyakini mampu bangkit dan memberikan penampilan yang lebih baik di BRI Super League.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Sports Science and Medicine, disebutkan bahwa mentalitas dan kepercayaan diri pemain memegang peranan penting dalam pemulihan setelah kekalahan. Dukungan dari suporter dan kerja keras dalam latihan juga menjadi faktor krusial untuk mencapai tujuan. Semoga Persik Kediri bisa segera menemukan kembali performa terbaiknya dan meraih hasil yang lebih baik di pertandingan mendatang.


Artikel Terkait