Pengakuan Eras: Jejak Penculikan Kacab Bank di Jakarta hingga Penangkapan di NTT

Update: 23 August 2025, 23:25 WIB

Pengakuan Awal Penculik Kacab Bank yang Sempat Kabur ke NTT


Subdit Jatanras Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus penculikan yang menggemparkan, dengan menangkap empat eksekutor yang terlibat dalam aksi kejahatan tersebut. Mohamad Ilham Pradipta (37), seorang kepala cabang bank di Jakarta, menjadi korban dalam insiden ini, yang berakhir tragis dengan ditemukannya jenazahnya di Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

Penangkapan salah satu tersangka kunci, yang dikenal dengan inisial EW alias Eras, menjadi sorotan utama setelah ia berhasil diamankan saat baru saja mendarat di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penangkapan Dramatis di Bandara Internasional Komodo

Rekaman video yang diunggah oleh Iptu Zakaria, yang dikenal dengan panggilan Jacklyn, menunjukkan momen penangkapan Eras. Tim gabungan dari Subdit Jatanras Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya berhasil menyergap Eras sesaat setelah pesawat yang membawanya dari Jakarta tiba di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, NTT, pada Kamis, 21 Agustus.

Dalam rekaman tersebut, Eras tampak kooperatif saat menjalani interogasi awal oleh petugas kepolisian.

Baca Juga: 12 Rabiul Awal 2025: Kapan Maulid Nabi? Jadwal Libur Nasional!

Interogasi Awal: Mengungkap Kronologi Penculikan

Proses interogasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian berusaha mengungkap secara rinci kronologi kejadian, dimulai dari awal mula keterlibatan Eras dalam kasus ini. Pertanyaan mendasar dilontarkan, menanyakan riwayat Eras di lokasi kejadian, apakah ia sudah lama menetap di Jakarta atau baru saja tiba.

Penyidik kemudian menggali informasi mengenai keterlibatan orang lain, menanyakan siapa saja yang berada di dalam mobil putih yang digunakan untuk menculik korban di area parkir supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Eras dengan lugas menyebutkan nama-nama yang terlibat dalam aksi penculikan tersebut. Ia menyebutkan nama Andre, Ronald, Berto, dan Arifin sebagai rekan-rekannya dalam menjalankan rencana kejahatan tersebut.

Jawaban singkat namun lugas keluar dari mulut Eras saat ditanya mengenai peranannya dalam memasukkan korban ke dalam mobil. Dengan anggukan kepala, ia mengiyakan keterlibatannya dalam insiden tersebut.

Baca Juga: Tes Genetik Guncang Dunia Atletik: Kehebohan Jelang Kejuaraan Dunia Tokyo

Proses Hukum Berlanjut: Penyelidikan dan Pengembangan Kasus

Setelah menjalani interogasi singkat di Labuan Bajo, Eras dibawa kembali ke Jakarta untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Ia kemudian dipertemukan dan diperiksa bersama tiga tersangka lainnya yang telah lebih dulu ditangkap di Jakarta Pusat.

Ketiga tersangka lainnya, dengan inisial AT, RS, dan RAH, ditangkap di sebuah rumah di Jalan Johar Baru III, Jakarta Pusat.

Tragedi ini bermula ketika Ilham Pradipta ditemukan tewas di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis pagi, 21 Agustus. Korban diketahui diculik oleh para pelaku setelah selesai melaksanakan pertemuan dengan rekan kerjanya di sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu, 20 Agustus.

Rekaman CCTV: Bukti Awal Penculikan

Rekaman CCTV menjadi bukti visual yang krusial dalam mengungkap peristiwa penculikan tersebut. Rekaman tersebut memperlihatkan Ilham berjalan menuju area parkir dan membuka pintu mobil pribadinya yang berwarna hitam.

Tanpa diduga, para pelaku yang telah memantau, langsung beraksi dengan memarkirkan mobil putih mereka tepat di samping mobil korban. Saat korban membuka pintu mobilnya, para pelaku langsung menyergap dan memasukkannya ke dalam mobil putih.

Baca Juga: Drama Tersangka KPK: Kursi Roda, Amnesti, Hingga Aksi Merangkak

Setelah kejadian penculikan tersebut, tidak ada kabar mengenai keberadaan Ilham hingga akhirnya kasus ini dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Timur pada Kamis dini hari. Keesokan harinya, pada Kamis pagi, 21 Agustus, Ilham ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan: mata, tangan, dan kaki terikat di semak-semak di Serang Baru, Bekasi.

Penjelasan Pihak Berwajib: Fokus pada Pelaku Penculikan

AKBP Resa Fiardi Marasabessy, selaku Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, memberikan pernyataan terkait kasus ini. Ia menegaskan bahwa keempat pelaku yang telah ditangkap adalah eksekutor penculikan, bukan pelaku pembunuhan terhadap korban.

Pernyataan ini mengindikasikan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan Ilham serta motif dari kejahatan ini. Penyelidikan mendalam sedang dilakukan untuk mengungkap seluruh jaringan kejahatan ini.

Kasus ini mengingatkan kita tentang pentingnya kewaspadaan dan keamanan dalam kehidupan sehari-hari, serta perlunya pengungkapan tuntas untuk memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya. Pihak berwajib berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini hingga tuntas, mengungkap semua fakta dan menangkap pihak-pihak yang terlibat.


Artikel Terkait