Gempa Guncang Sinabang Aceh: Magnitudo 5,8, Waspada Namun Tenang, Tidak Berpotensi Tsunami

Update: 23 August 2025, 23:25 WIB

Gempa M 5,8 Terjadi di Sinabang Aceh, Tak Berpotensi Tsunami


Indonesia kembali diguncang gempabumi. Kali ini, guncangan terasa di wilayah Sinabang, Aceh, pada Sabtu, 23 Agustus 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,8 mengguncang daerah tersebut, menimbulkan kekhawatiran namun juga memberikan kepastian terkait potensi tsunami.

Gempa tersebut memiliki kedalaman 12 kilometer di bawah permukaan laut. Informasi ini sangat krusial dalam memahami dampak yang mungkin ditimbulkan oleh guncangan tersebut. Meskipun kekuatannya cukup besar, kabar baiknya adalah BMKG telah memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, memberikan sedikit ketenangan bagi masyarakat setempat.

Rincian Gempa: Waktu, Lokasi, dan Kekuatan

Gempa terjadi pada pukul 19.24 Waktu Indonesia Barat (WIB). Pusat gempa terletak pada koordinat 2,03 Lintang Utara dan 96,52 Bujur Timur. Lokasi ini mengindikasikan bahwa pusat gempa berada di wilayah yang berdekatan dengan Sinabang, sebuah kota yang terletak di Pulau Simeulue, Aceh.

Ketepatan informasi mengenai waktu dan lokasi gempa sangat penting bagi upaya tanggap darurat dan penyaluran bantuan. Pengetahuan ini memungkinkan otoritas terkait untuk melakukan evaluasi cepat terhadap dampak gempa dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan masyarakat.

Dampak Gempa: Skala MMI dan Lokasi Terdampak

Guncangan gempa terasa di sejumlah lokasi di sekitar Sinabang, dengan intensitas yang bervariasi. Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) digunakan untuk mengukur seberapa kuat guncangan dirasakan di suatu tempat. Data dari BMKG menunjukkan bahwa gempa terasa dengan skala IV MMI di Simeulue, III MMI di Gunung Sitoli, dan III MMI di Aceh Selatan.

Baca Juga: Misteri Pembunuhan Kacab Bank Jakarta: Jejak Penculikan Berujung Duka di Bekasi

Skala MMI IV mengindikasikan bahwa getaran dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, beberapa orang di luar rumah, dan beberapa benda seperti gerabah dapat pecah. Sementara itu, skala MMI III menunjukkan getaran yang dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seperti ada truk yang sedang lewat. Perbedaan intensitas ini menunjukkan bahwa dampak gempa tidak merata di seluruh wilayah.

Baca Juga: Gibran Tegaskan IKN Lanjut! Masyarakat Diminta Waspada Hoaks Proyek Ibu Kota Baru

Penjelasan Skala MMI: Memahami Tingkat Guncangan

Memahami skala MMI sangat penting bagi masyarakat untuk dapat mengukur tingkat bahaya yang mereka hadapi. Pada skala MMI IV, orang-orang di dalam rumah akan merasakan guncangan, sementara orang di luar rumah mungkin juga merasakan guncangan, dan beberapa benda seperti gerabah bisa pecah. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas seismik bisa menimbulkan kerusakan ringan pada bangunan.

Pada skala MMI III, getaran dirasakan cukup nyata di dalam rumah, dengan sensasi seperti ada truk yang lewat. Ini bisa menimbulkan rasa khawatir, meskipun umumnya tidak menyebabkan kerusakan signifikan. Pemahaman terhadap skala MMI membantu masyarakat dalam merespons gempa dengan tepat, termasuk langkah-langkah evakuasi atau tindakan pencegahan lainnya.

Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana

Kejadian gempa bumi seperti ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam. Masyarakat perlu memiliki pemahaman yang baik mengenai tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa, termasuk mencari tempat perlindungan yang aman dan menjauhi bangunan yang berpotensi runtuh.

Baca Juga: Ultimatum Arab Saudi ke Indonesia: Komisi VIII DPR Sigap Amankan Arafah

Pemerintah daerah dan lembaga terkait juga memiliki peran penting dalam memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana. Hal ini meliputi penyediaan informasi tentang jalur evakuasi, pembuatan peta rawan bencana, dan simulasi gempa secara berkala. Menurut Pusat Penelitian Mitigasi Bencana, kesiapsiagaan yang baik dapat secara signifikan mengurangi risiko dan dampak bencana terhadap masyarakat.

Kesimpulan: Tetap Waspada dan Ikuti Informasi Resmi

Gempa di Sinabang, Aceh, mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam. Meskipun gempa ini tidak berpotensi tsunami, masyarakat tetap diimbau untuk memantau informasi resmi dari BMKG dan otoritas terkait. Kesiapsiagaan yang baik, pengetahuan tentang tindakan penyelamatan diri, dan kerjasama dengan pihak berwenang adalah kunci untuk mengurangi dampak bencana dan melindungi keselamatan bersama.

Sebagai tambahan, penting untuk diingat bahwa informasi tentang gempa bumi dapat berubah, jadi selalu periksa sumber berita yang tepercaya untuk mendapatkan pembaruan terbaru. Tetap tenang, waspada, dan selalu prioritaskan keselamatan diri dan orang lain.


Artikel Terkait