Kacab Bank Tewas: Aksi Senyap Polisi di Johar Baru Terungkap

Warga Jalan Johar Baru III, Jakarta Pusat, dibuat terkejut dengan penangkapan tiga orang yang diduga sebagai pelaku penculikan Mohamad Ilham Pradipta (37), seorang kepala cabang (Kacab) bank. Jasad korban ditemukan tragis di Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Ketua RT setempat, Ibu Sella, memberikan kesaksian mengenai detik-detik penangkapan AT, RS, dan RAH oleh pihak kepolisian. Berikut adalah reka ulang kejadian berdasarkan penuturan Bu RT.
Penangkapan Senyap di Pagi Hari
Saat ditemui di kediamannya pada hari Sabtu (23/8/2025), Ibu Sella menceritakan bahwa penangkapan terjadi pada Kamis (21/8) sekitar pukul 10.00 WIB. Operasi penangkapan ini dilakukan dengan sangat rahasia oleh anggota kepolisian.
"Waktu penangkapan itu kebetulan lagi aktivitas di dapur dan itu mungkin, senyap juga sih, sepigitu. Jadi kita nggak tahu kalau ada, di situ ada penangkapan atau gerebekan," ungkap Ibu Sella. Pagi itu, sekitar jam 10, menurutnya terlihat banyak polisi, sekitar 4 atau 5 mobil.
Baca Juga: Polda Riau Inisiasi 'Bank Pohon': Upaya Hijaukan Riau dan Edukasi Masyarakat
Kagetnya Warga dan Sosok Pelaku
Warga sekitar baru menyadari adanya penangkapan setelah melihat ketiga pelaku dibawa ke dalam mobil polisi. Sontak, hal ini menimbulkan keterkejutan di kalangan warga, mengingat para pelaku dikenal sebagai sosok yang baik di lingkungan tersebut.
"Tetangga depan rumahnya itu yang si pelaku ya. 'Bu RT, tadi ada penangkapan'. Saya kaget juga. Karena nggak tahu ada peristiwa itu. Orang-orangnya juga baik, sopan, sukanyapa, kayak tetangga tetangga lain pada umumnya," imbuh Ibu Sella.
Penggeledahan Rumah dan Keluarga Pelaku
Setelah penangkapan, beberapa petugas kepolisian kembali mendatangi kediaman Ibu Sella. Mereka meminta izin untuk melakukan penggeledahan lanjutan di rumah para pelaku dan mengajak Ibu Sella sebagai saksi.
"Yang kedua kali, jam 2 atau jam 3, polisi datang ke rumah, ketuk, baik-baik, ke rumah saya. 'Ibu, permisi, mau ketok sebelah nih, saya mau masuk ke rumah sebelah'," jelas Ibu Sella menirukan ucapan polisi. "Saya bilang, 'ada apa, Pak?', saya bilanggitu. 'Ibu ikutaja. Ibu boleh saksikan. Jadi, Ibu ikutngantarya'. Saya ke situ."
Baca Juga: Lisa Mariana Terseret Kasus Korupsi BJB: Aliran Dana dan Pemeriksaan KPK
Di dalam rumah tersebut, selain istri salah satu pelaku yang bernama Andre, terdapat seorang bayi berusia dua bulan yang sedang diasuh oleh seorang wanita. Bibi salah satu pelaku juga terlihat sedang berkunjung bersama seorang teman laki-laki.
"Terus itu punya anak juga umur 2 bulan, lagi sama pengasuhnya juga kan, ABG lagiituin(menjaga) anak yang 2 bulan, anak pelaku. Ada tantenya lagi main ke situ, mampir sama temannya juga, laki-laki satu, mungkin saudaranya juga," katanya.
Identitas Pelaku Belum Terdata
Ibu Sella mengungkapkan bahwa para pelaku baru menempati rumah tersebut sejak tanggal 20 Juni 2025. Mereka tinggal bersama-sama, namun Ibu Sella hanya mengenal dua orang di antara mereka, yaitu Berto dan Eras.
Ibu RT mengaku sudah sempat meminta kartu identitas dari Berto dan Eras, namun hingga saat penangkapan dilakukan, keduanya belum menyerahkan data diri mereka. "Itu dia, saya nggak tahu (total berapa orang yang tinggal di dalam rumah). Kan KTP sama KK belum saya terima, belum dikasih-kasih," ujar Ibu Sella.
Penangkapan Pelaku Lain di Labuan Bajo
Seperti yang telah diketahui, terdapat empat pelaku dalam kasus penculikan dan pembunuhan Ilham, yaitu AT, RS, RAH, dan RW. AT, RS, dan RAH berhasil diamankan di sebuah rumah di Jalan Johar Baru III, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Tragedi di Istanbul: Dua Remaja Belanda Ditemukan Tak Bernyawa, Ayah Syok Berat
Sedangkan RW berhasil ditangkap saat baru saja mendarat di Bandara Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keempat pelaku diduga telah menculik Ilham pada hari Rabu (20/8).
Setelah diculik, jenazah Ilham ditemukan di semak-semak di kawasan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian untuk mengungkap motif dan dalang di balik peristiwa tragis ini.
Menurut para ahli, pentingnya kerjasama antara masyarakat dan kepolisian dalam mengungkap tindak kriminal, seperti yang dinyatakan dalam jurnal kriminologi bahwa "partisipasi aktif warga dapat memfasilitasi proses investigasi dan penegakan hukum".



