Akpol '90 Beraksi: Baksos dan Layanan Kesehatan untuk Korban Banjir Rob Demak

Update: 23 August 2025, 23:25 WIB

Alumni Akpol 90 Gelar Baksos untuk Korban Banjir Rob di Demak Jateng


Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kembali berjuang menghadapi dampak buruk banjir rob yang tak kunjung usai. Di tengah situasi yang sulit ini, Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1990, yang dikenal dengan nama Batalyon Dhira Brata, hadir memberikan dukungan konkret bagi masyarakat. Sebuah rangkaian kegiatan bakti sosial (baksos) dan bakti kesehatan digelar sebagai bentuk kepedulian, sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang sarat makna.

Upaya ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama yang menjadi fondasi kuat bangsa. Bantuan yang diberikan diharapkan mampu meringankan beban warga yang terdampak, serta memberikan semangat baru dalam menghadapi tantangan yang ada.

Kunjungan Wakapolri dan Rangkaian Baksos di Sayung

Rombongan alumni Akpol '90 yang dipimpin oleh Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo tiba di Kecamatan Sayung, Demak, pada Sabtu, 23 Agustus 2025. Kehadiran mereka disambut hangat oleh sejumlah pejabat utama Polda Jawa Tengah dan Kapolres Demak AKBP Ary Cahya Nugraha. Suasana haru sekaligus antusias menyelimuti Mapolsek Sayung, lokasi pusat kegiatan baksos tersebut.

Agenda utama kegiatan meliputi penyerahan 400 paket bantuan sosial yang berisi kebutuhan pokok kepada masyarakat. Selain itu, disediakan pula pelayanan kesehatan gratis yang mencakup pemeriksaan tensi darah, mata, dan gigi, serta pemberian obat-obatan. Ini adalah wujud nyata dari komitmen mereka untuk membantu dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Baca Juga: Ilham Habibie Mangkir Panggilan KPK: Penjadwalan Ulang Saksi Kasus Korupsi BJB

Sapaan Hangat Wakapolri dengan Bahasa Jawa

Dalam kesempatan tersebut, Komjen Dedi Prasetyo juga menyempatkan diri berinteraksi langsung dengan warga yang sedang memanfaatkan pelayanan kesehatan. Dengan keramahan dan bahasa Jawa yang fasih, ia menyapa dan menanyakan kondisi masyarakat. Hal ini menunjukkan kedekatan emosional dan kepedulian yang mendalam terhadap kesulitan yang dialami warga.

"Sampun diperiksa, Pak, Bu? Mugi-mugi sehat-sehat sedoyo njih (Sudah diperiksa, Bapak, Ibu? Semoga sehat-sehat semua ya)," sapa Komjen Dedi kepada wartawan, yang mencerminkan kepeduliannya. Ungkapan ini bukan hanya sekadar sapaan, tetapi juga doa dan harapan agar masyarakat senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan.

Baca Juga: Tragedi Tol Jagorawi: Avanza Mogok, Hilux Menabrak, Satu Nyawa Melayang

Dampak Positif bagi Masyarakat Terdampak

Kehadiran alumni Akpol '90 dengan kegiatan sosial ini memberikan angin segar bagi warga yang terdampak banjir rob. Maulida, salah satu penerima bantuan, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas bantuan yang diberikan. Kehadiran mereka bak oase di tengah keringnya harapan.

"Tadi ada pemeriksaan kesehatan, tensi darah, dan dapat bantuan juga," imbuh Maulida, yang merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut, serta adanya penanganan yang lebih serius terhadap permasalahan banjir rob yang kerap melanda wilayah mereka. Menurut laporan dari Pusat Krisis Kesehatan, bencana alam seperti banjir rob dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari penyakit menular hingga gangguan psikologis, yang berakibat pada kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan (Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI).

Harapan untuk Penanganan Banjir Rob yang Lebih Komprehensif

Maulida juga menyampaikan harapannya agar banjir rob dapat segera diatasi, sehingga aktivitas warga tidak lagi terganggu. Situasi banjir rob yang berkepanjangan memang kerap menimbulkan dampak yang merugikan bagi kehidupan masyarakat, mulai dari kerusakan infrastruktur hingga terganggunya perekonomian. Penanganan yang komprehensif dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan ini.

Baca Juga: Kesehatan Jiwa & Otak: Pilar Utama Cerdaskan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045

Melalui kegiatan ini, alumni Akpol '90 berupaya menghadirkan kepedulian nyata di tengah masyarakat. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari jurnal penelitian yang menunjukkan bahwa kegiatan sosial dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian, terutama saat menghadapi bencana (Jurnal Ilmu Kepolisian).

Mempererat Kedekatan Polri dan Warga

Kegiatan baksos dan bakti kesehatan ini bukan hanya sekadar pemberian bantuan, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat kedekatan antara Polri dan warga. Ini adalah langkah strategis dalam membangun kepercayaan dan menciptakan hubungan yang harmonis di tengah masyarakat. Di masa-masa sulit seperti ini, kehadiran Polri yang peduli dan responsif sangat dibutuhkan.

Apalagi, dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Polri dan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana alam dan kesulitan sehari-hari. Ini juga akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban bersama.

Sebagai informasi tambahan, jalur Semarang-Purwodadi sempat terputus akibat tanggul jebol. Ini menjadi pengingat akan pentingnya penanganan bencana yang cepat dan tepat untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan.


Artikel Terkait