Bamsoet Serukan IKAL Lemhannas: Perkuat Ketahanan Nasional di Tengah Geopolitik Global

Update: 23 August 2025, 23:25 WIB

Bamsoet Ajak Alumni Lemhannas Perkuat Peran Bangun Keamanan Nasional


Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Bambang Soesatyo, menyerukan kepada Ikatan Keluarga Alumni (IKAL) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) untuk memperkokoh peran mereka dalam upaya membangun ketahanan nasional. Ajakan ini dilontarkan Bamsoet guna menghadapi dinamika geopolitik global yang semakin kompleks dan penuh ketidakpastian.

Sebagai mantan alumni Lemhannas, Bamsoet menekankan bahwa penguatan ketahanan nasional merupakan keniscayaan di era sekarang.

Kewaspadaan Geopolitik dan Tantangan Indo-Pasifik

Bamsoet menyoroti tantangan geopolitik yang kian terasa di kawasan Indo-Pasifik, terutama peningkatan tensi di Laut Cina Selatan dan Selat Taiwan. Kondisi ini dinilai memiliki implikasi langsung terhadap stabilitas regional, serta jalur perdagangan vital bagi Indonesia.

Kesiapan komprehensif menjadi kunci, mulai dari kewaspadaan maritim di wilayah strategis seperti Natuna, hingga tata kelola energi dan keamanan siber yang andal.

Tiga Bidang Prioritas IKAL Lemhannas

Menurut Bamsoet, IKAL Lemhannas harus memfokuskan perhatian pada tiga bidang prioritas. Bidang-bidang tersebut meliputi keamanan maritim, ketahanan siber, serta transisi energi yang berkelanjutan.

“Di tengah ketidakpastian global, IKAL Lemhanas harus hadir sebagai pemecah masalah yang menghubungkan kebijakan, teknologi, dan eksekusi lapangan,” ujar Bamsoet dalam keterangannya pada Sabtu, 23 Agustus 2025.

Kondisi Ekonomi Nasional dan Peran IKAL

Pernyataan ini disampaikan menjelang pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) V IKAL Lemhannas 2025 di Gedung Pancagatra Lemhannas, Jakarta, pada hari itu juga. Alumni Lemhannas KSA XIII tahun 2005 ini juga memaparkan bahwa kondisi geopolitik yang fluktuatif turut berdampak pada kondisi ekonomi nasional.

Baca Juga: Khofifah Gerak Cepat: Kolaborasi Atasi KLB Campak di Sumenep

Inflasi Indonesia per Juli 2025 tercatat sebesar 2,37 persen (yoy), sementara cadangan devisa negara tetap terjaga di kisaran 152 miliar dolar AS.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor Ekspor

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan berada di angka 4,8 persen. Proyeksi ini didukung oleh kinerja ekspor yang membanggakan di tahun 2024, yang mencapai angka 264,7 miliar dolar AS.

Bamsoet menekankan pentingnya menjaga fondasi makroekonomi ini dengan kebijakan yang disiplin, diversifikasi pasar, serta peningkatan nilai tambah industri nasional.

Ekonomi Digital dan Tantangan Keamanan Siber

Pesatnya perkembangan ekonomi digital Indonesia, yang kini didukung oleh 221 juta pengguna internet, juga menjadi perhatian utama. Peningkatan literasi keamanan siber dan tata kelola data yang baik adalah kunci untuk menghadapi tantangan di era digital ini.

Baca Juga: Eddy Soeparno: DPRD dan Kolaborasi Daerah Atasi Krisis Sampah

“Skala ekonomi digital ini tidak boleh menjadi bumerang akibat lemahnya proteksi data dan maraknya misinformasi. Kita harus pastikan manfaatnya optimal bagi perekonomian Indonesia,” ungkap Bamsoet.

Modernisasi Alutsista dan Kesiapan Pertahanan

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ke-15 ini juga menjelaskan mengenai pentingnya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan kesiapan operasi gabungan di sektor pertahanan. Hal ini harus selaras dengan kemampuan fiskal negara.

Rencana pagu pertahanan pada tahun 2025 yang mencapai sekitar Rp 165,2 triliun, menurut Bamsoet, memerlukan perencanaan yang matang dan terukur.

Penguatan Keamanan Siber dan Antisipasi Ancaman

Penguatan patroli serta sensor maritim di perairan strategis juga menjadi perhatian. Serangan *ransomware* yang melumpuhkan Pusat Data Nasional pada tahun 2024 menjadi pengingat betapa rentannya sistem vital negara.

Baca Juga: Mendagri Dukung Baznas: Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Palestina & Daerah Perbatasan

Alumni Lemhannas, baik yang berkiprah di pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun sektor swasta, didorong untuk turut serta mengonsolidasikan standar keamanan siber, memperkuat respons terhadap insiden, dan membangun keandalan pusat data nasional. Kita semua sepakat bahwa keamanan siber adalah fondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, jadi memang perlu perhatian khusus.

Sebagai penutup, Bamsoet berharap IKAL Lemhannas dapat terus berkontribusi secara nyata dalam membangun ketahanan nasional yang kuat dan adaptif terhadap berbagai tantangan global. Ini semua demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Simak juga video: Gubernur Lemhannas Ungkap Tantangan RI Imbas Kebijakan Trump


Artikel Terkait