Khofifah Gerak Cepat: Kolaborasi Atasi KLB Campak di Sumenep

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menunjukkan komitmennya dalam penanganan Kasus Luar Biasa (KLB) Campak di Kabupaten Sumenep. Hal ini diwujudkan melalui Rapat Teknis yang digelar di Kantor Bupati Sumenep pada hari ini.
Setelah rapat, Khofifah meninjau langsung kondisi anak-anak yang terjangkit campak dan tengah menjalani perawatan intensif di RS Moh. Anwar Sumenep. Kehadirannya memberikan semangat dan dukungan moril bagi para pasien serta tenaga medis.
Tinjauan Vaksinasi dan Koordinasi Lintas Sektor
Di Pendopo Kabupaten Sumenep, Khofifah menyaksikan secara langsung proses vaksinasi MR (Measles Rubella) kepada sepuluh anak. Kegiatan ini turut didampingi oleh Wakil Bupati Sumenep Imam Hasyim, serta jajaran penting dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Sumenep.
Khofifah menekankan pentingnya kerja sama yang terpadu dan terintegrasi antara seluruh sektor, baik vertikal maupun horizontal, dalam menangani KLB Campak di Sumenep. Penanganan yang komprehensif dan cepat menjadi kunci utama dalam memutus rantai penyebaran penyakit ini.
Sinergi Vertikal dan Horizontal
Dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (23/8/2025), Khofifah menjelaskan, dukungan vertikal datang dari Kementrian Kesehatan RI dan Pemprov Jatim yang telah hadir langsung di lokasi. Tak hanya itu, institusi internasional seperti UNICEF dan WHO turut memberikan dukungan signifikan.
Secara horizontal, kolaborasi melibatkan bupati, wakil bupati, berbagai institusi, hingga jajaran TNI/Polri. "Dari Dandim, Polres sampai dengan Babinsa Bhabinkamtibmas, jadi semua harus terpadu, terintegrasi," tegasnya.
Outbreak Response Immunization (ORI) dan Sosialisasi Intensif
Khofifah menyatakan bahwa kerja terpadu dan terintegrasi sangat penting untuk mempercepat penanganan KLB Campak di Kabupaten Sumenep. Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan segera melaksanakan Outbreak Response Immunization (ORI) atau vaksinasi Campak Rubella secara massal dan masif mulai tanggal 25 Agustus hingga 14 September 2025.
Baca Juga: Akpol '90 Beraksi: Baksos dan Layanan Kesehatan untuk Korban Banjir Rob Demak
Sosialisasi mengenai pentingnya vaksinasi Campak Rubella akan digencarkan hingga lini terbawah masyarakat. Kerja sama dari semua elemen masyarakat dianggap sebagai salah satu indikator utama keberhasilan ORI, dengan harapan agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya imunisasi.
"Ini bekerjanya di lini paling bawah, oleh karena itu kami mohon semua elemen bersatu padu menyampaikan pesan ini kepada masyarakat," ujarnya, menekankan betapa krusialnya peran serta aktif masyarakat.
Data Kasus dan Pembelajaran Pentingnya Imunisasi
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep hingga Agustus 2025, tercatat ada 17 kasus kematian akibat penyakit campak. Dari jumlah tersebut, 16 diantaranya dipastikan belum pernah mendapatkan imunisasi campak, sementara satu kasus lainnya imunisasinya tidak lengkap.
Kejadian tragis ini diharapkan menjadi sebuah pelajaran penting bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat dan ulama, mengenai krusialnya imunisasi Campak Rubella bagi anak-anak. Imunisasi adalah investasi kesehatan jangka panjang bagi generasi penerus bangsa.
Baca Juga: Asta Cita: Mungkinkah Keberlanjutan Jadi Prioritas Utama Indonesia?
"Kita ingin generasi penerus nantinya semua sehat batin dan lahirnya. Oleh karena itu rencana ORI atau vaksinasi masif dan massal di tanggal 25 besok, bersama kita menyampaikan sosialisasi dan pesan kepada masyarakat supaya memaksimalkan capaian dari vaksinasi yang akan dilakukan. Tempatnya bisa di puskesmas, puskesmas pembantu hingga posyandu," jelasnya.
Dukungan Vaksin dan Imbauan kepada Masyarakat
Pemprov Jatim telah mengirimkan sebanyak 9.825 vial vaksin Measles and Rubella (MR) dari Kementerian Kesehatan ke Dinas Kesehatan Sumenep. Vaksin ini akan digunakan untuk mendukung suksesnya pelaksanaan ORI yang akan dimulai pada Senin, 25 Agustus 2025.
Baca Juga: Ilham Habibie Mangkir Panggilan KPK: Penjadwalan Ulang Saksi Kasus Korupsi BJB
"Mari kita sampaikan pesan-pesan ini dengan suasana yang bisa diterima oleh masyarakat umum. Kita punya tugas bersama-sama memberikan layanan tercepat guna membantu proses penanganan dari kasus kasus campak yang sedang terjadi di Sumenep," ajaknya.
Penjelasan Dokter dan Kondisi Pasien di RS Muh. Anwar
Dokter Spesialis Anak RS Muh. Anwar, dr. Anita, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah kasus campak di Kabupaten Sumenep sebagian besar disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan campak. Campak disebabkan oleh virus, sehingga vaksinasi dasar dan booster sangat penting.
Beliau menyampaikan apresiasi atas kehadiran Khofifah dan jajaran dalam upaya percepatan penanganan KLB Campak di Sumenep, termasuk dukungan terhadap vaksinasi massal yang akan dimulai Senin (25/8) mendatang. Terkait kondisi terkini di RS Muh. Anwar Sumenep, tercatat enam belas anak pasien campak dalam kondisi stabil, dan dua di antaranya direncanakan akan dipulangkan.
"Alhamdulillah enam belas orang anak pasien campak kondisinya sudah stabil dan insyaallah hari ini akan ada dua orang yang dipulangkan," tutupnya.
Untuk informasi lebih lanjut, saksikan video: Pemprov Jatim Siap Bangun Hunian Relokasi Korban Longsor Trenggalek.



