KemenPAN-RB Genjot Kompetensi Guru Sekolah Rakyat di Seluruh Indonesia

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Rini Widyantini, mengumumkan rencana strategis untuk meningkatkan kompetensi guru-guru di Sekolah Rakyat secara komprehensif. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya bagi mereka yang kurang beruntung.
Rencana ini akan diimplementasikan melalui koordinasi lintas kementerian, menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada. Langkah ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menjawab tantangan sekaligus memprioritaskan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pendidikan.
Strategi Pengembangan Kompetensi Guru: Fokus Utama
Rini Widyantini menegaskan bahwa strategi pengembangan kompetensi ini akan mencakup semua guru, baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 23 Agustus 2025, beliau menekankan pentingnya memberikan kesempatan kepada guru untuk terus meningkatkan kapabilitas profesionalnya setelah melaksanakan tugas mengajar.
Rini menjelaskan bahwa Kemenpan-RB akan bersinergi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk merancang program pengembangan kompetensi yang terstruktur dan berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kejelasan jalur karir bagi para pengajar di Sekolah Rakyat, memastikan mereka memiliki kesempatan untuk terus berkembang.
Pentingnya Adaptasi dan Inovasi Guru
“Kompetensi ini sangat krusial agar para guru dapat beradaptasi dengan perubahan, terus berinovasi dalam metode pengajaran, dan mampu berkolaborasi secara efektif,” ujar Rini. Pernyataan ini menggarisbawahi esensi dari pengembangan kompetensi guru, yang tidak hanya berfokus pada peningkatan pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan adaptif dan kolaboratif.
Baca Juga: Melly Mike di Riau: Ungkapan Terima Kasih Atas Sungai Bersih & Antusiasme Pacu Jalur
Peran guru dalam memajukan pendidikan tidak dapat dipungkiri, mereka harus bisa menguasai keterampilan abad ke-21 (kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, kreativitas, kemampuan berkomunikasi, serta kolaborasi) untuk memberikan yang terbaik bagi siswa. Keterampilan yang terus diasah akan berimplikasi pada peningkatan kualitas pembelajaran dan mendorong kemajuan pendidikan secara keseluruhan.
Perluasan Jangkauan Sekolah Rakyat dan Kebutuhan Guru
Saat ini, Sekolah Rakyat rintisan telah beroperasi di 100 titik di seluruh Indonesia, dengan rencana penambahan menjadi 165 titik pada September 2025. Ekspansi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan akses pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak di berbagai pelosok negeri.
Pada tahun ajaran 2025/2026, Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan 165 Sekolah Rakyat dapat menampung 15.895 siswa, yang akan dilayani oleh 2.407 guru dan 4.442 tenaga pendidik. Peningkatan jumlah siswa dan tenaga pengajar ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan partisipasi pendidikan.
Pemenuhan Kebutuhan Guru: Dua Jalur Utama
Untuk memenuhi kebutuhan guru yang terus meningkat, Rini menyebutkan adanya dua jalur utama yang akan ditempuh, yaitu melalui redistribusi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pemenuhan dari hasil seleksi P3K tahun anggaran 2024. Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan tenaga pengajar yang memadai di seluruh Sekolah Rakyat.
Baca Juga: Ultimatum Arab Saudi ke Indonesia: Komisi VIII DPR Sigap Amankan Arafah
Rini juga menyampaikan pesan dari Menteri Sosial terkait pelaksanaan tes seleksi guru yang akan dilakukan secara ketat untuk memastikan kualitas guru yang terpilih. “Saya betul-betul bangga bisa berhadapan dengan orang-orang terpilih untuk membangun dan mencerdaskan anak-anak,” tegasnya, menunjukkan apresiasi tinggi terhadap para calon guru.
Sekolah Rakyat: Harapan Baru untuk Masa Depan
Rini Widyantini menekankan bahwa Sekolah Rakyat merupakan harapan baru bagi anak-anak yang hampir putus sekolah atau sudah putus sekolah, memberikan mereka kesempatan untuk keluar dari lingkaran kemiskinan. Sekolah Rakyat bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga simbol harapan dan perubahan.
“Sekolah Rakyat itu ternyata bukan sekadar bangunan meja, melainkan cahaya tempat harapan ditanam, dirawat, dan tumbuh. Pendidikan itu menjadi jembatan untuk memutus rantai kemiskinan untuk meraih masa depan,” jelasnya, menggarisbawahi peran penting pendidikan dalam mengubah nasib anak-anak.
Struktur Khusus Sekolah Rakyat
Kemenpan-RB saat ini juga sedang mempersiapkan dua aspek krusial, yaitu mempersiapkan guru yang berkualitas dan membangun lembaga yang dapat mewadahi Sekolah Rakyat. Struktur Sekolah Rakyat berbeda dari sekolah lain, berada langsung di bawah Kementerian Sosial, termasuk rekrutmen dan pengelolaan.
Model pendidikan berbasis masyarakat seperti Sekolah Rakyat sangat penting dalam konteks global saat ini. Pendidikan yang inklusif dan berkualitas adalah kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pendidikan memainkan peran krusial dalam mengurangi kemiskinan dengan cara memberikan kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi (seperti yang dijelaskan dalam dokumen kebijakan oleh Bank Dunia).
Baca Juga: Pengakuan Eras: Jejak Penculikan Kacab Bank di Jakarta hingga Penangkapan di NTT
Simak juga video: Prabowo Beri Pembekalan ke Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di JIExpo.



