Ayah Diplomat Kemlu ADP: Ungkap Kematian Anak, Minta Keadilan pada Pemerintah

Update: 23 August 2025, 23:25 WIB

Ayah Buka Suara soal Kematian Diplomat Kemlu: Semoga Kami Dapat Keadilan


Kasus kematian seorang diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), memasuki babak baru dengan munculnya suara dari sang ayah, Subaryono. Beliau membuka suara untuk pertama kalinya, menuntut keadilan atas kematian anaknya yang hingga kini masih menyisakan tanda tanya. Subaryono, dengan penuh harap, memohon kepada pemerintah agar kasus ini dapat diusut tuntas dan kebenaran segera terungkap.

“Saya ayah kandung diplomat muda yang ditemukan meninggal dunia di kamar tempat kosnya di Jakarta,” ujar Subaryono dalam jumpa pers yang dilansir dari detkJogja pada Sabtu, 23 Agustus 2025. Ia melanjutkan, “Itu merupakan pukulan yang sangat berat bagi keluarga kami. Banyak hal yang membuat kami shock, terpuruk, dan tidak berdaya.” Pernyataan tersebut mencerminkan betapa mendalamnya duka yang dirasakan keluarga atas kepergian ADP.

Mengenang Sosok ADP: Mandiri dan Bertanggung Jawab

Subaryono menggambarkan ADP sebagai sosok yang mandiri dan bertanggung jawab, mencerminkan dedikasi sang anak dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga meminta kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan penyelidikan secara komprehensif. Pernyataan ini menunjukkan harapan keluarga agar semua aspek terkait kematian ADP dapat diungkap secara transparan.

“Kami orang tua dan saya sudah purna tugas, 7 tahun pensiun, tahun ini 65, sekarang sudah 71. Fisik semakin rentan, ingatan tidak setajam dulu, bicara sudah tidak lancar,” tutur Subaryono. Kondisi fisik dan psikologis yang dialami Subaryono semakin menguatkan tekadnya untuk mencari keadilan bagi anaknya.

Baca Juga: KPK Dalami Korupsi BJB: Lisa Mariana Diperiksa, Aliran Dana Diduga Capai Ratusan Miliar Rupiah

Permohonan kepada Pemerintah: Ungkap Misteri Kematian

Subaryono secara khusus menyampaikan permohonan kepada Presiden Republik Indonesia. “Anak saya sebagai ASN, saya mohon kepada pimpinan negara ini, Yang Terhormat Bapak Presiden RI. Kami mohon dengan rendah hati dan setulusnya Bapak bisa menginstruksikan kepada Kapolri, Panglima TNI, Kemlu agar supaya segera menjelaskan kepada kami misteri yang terjadi pada anak kami,” tambahnya. Ini adalah bentuk permohonan langsung kepada pucuk pimpinan negara untuk turun tangan dalam penyelesaian kasus.

Keluarga merasa kebingungan karena banyaknya informasi simpang siur terkait kematian ADP. Subaryono menekankan pentingnya pemerintah mengambil tindakan tegas, menginstruksikan seluruh aparat untuk mengungkap kasus ini. Harapannya, keadilan dapat ditegakkan dan misteri di balik kematian ADP segera terungkap.

“Kami tidak berdaya karena informasi yang bervariasi. Yang saya tahu, Daru di mata kami adalah pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab,” kata Subaryono. “Kami mohon kepada Bapak Presiden untuk segera bisa menginstruksikan kepada pihak yang kami sebutkan, terutama Kapolri, Panglima TNI, dan Menlu. Semoga misteri ini terungkap dan Daru serta keluarga mendapatkan keadilan.” Kutipan ini menunjukkan betapa besar harapan keluarga terhadap penegakan keadilan.

Kejanggalan dalam Penyelidikan: Akun Aktif dan HP Hilang

Kuasa hukum keluarga ADP, Nicholay Aprilindo, juga turut memberikan keterangan terkait perkembangan kasus ini. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan informasi mengenai akun Instagram dan WhatsApp milik korban yang masih aktif. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius, mengingat kepolisian menyatakan bahwa telepon genggam (HP) milik ADP hilang.

Baca Juga: Wakapolri Dedi Prasetyo di Semarang: Bakti Sosial, Semangat Anak-anak, dan Pengabdian Negeri

“Instagram dari almarhum saat ini masih aktif, padahal dikatakan HP-nya hilang,” ujar Nicho. “Dan istri almarhum mencoba lagi mengirimkan pesan singkat lewat WhatsApp dan itu centang dua, berarti kan, kalau centang dua.” Pernyataan ini memperkuat dugaan adanya kejanggalan dalam penanganan kasus ini.

Baca Juga: Rumah Penculik Kacab Bank di Jakarta Pernah Disita: Pengakuan Bu RT Johar Baru

Kasus kematian ADP ini menyita perhatian publik. Pernyataan sang ayah dan kuasa hukum mengindikasikan adanya kebutuhan mendesak untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi keluarga. Masyarakat menunggu perkembangan lebih lanjut dari pihak berwenang, berharap kasus ini dapat diselesaikan secara transparan dan akuntabel.

Penyelidikan yang komprehensif dan independen, sebagaimana yang ditekankan oleh banyak pihak, menjadi kunci untuk mengungkap fakta sebenarnya dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan. Sebagai contoh, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah, keterlibatan pihak independen dalam investigasi kematian dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap hasil penyelidikan. Hal ini menunjukkan betapa krusialnya transparansi dan independensi dalam kasus seperti ini.


Artikel Terkait